Posted by : PPsekonomisyariah Minggu, 04 Desember 2016



Menganalisis Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek

Disusun Oleh :
Afrian Maulana Akbar (1551020100)
Dosen : Anas Malik Al Kaliandawi, S.E.I, M.Sy


 











JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Syarat-syarat Terciptanya Keseimbangan Konsumen”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar perbuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu, Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala bentuk saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang konsep tabungan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

1  Desember  2016

       Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah  .................................................................................... 1
1.3.Tujuan Pembahasan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1.Pengertian ( Ongkos ) Biaya Produksi....................................................... 3
2.2.Fungsi Produksi......................................................................................... 5
2.3.Konsep Biaya Produksi Jangka Pendek.................................................... 6
2.4.Jenis – jenis Biaya Total............................................................................. 8
2.5.Kurva Biaya Produksi Jangka Pendek..................................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 14
3.1.Kesimpulan.............................................................................................. 14
3.2.Kritik dan Saran....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15





BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi,  permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?  Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi.
Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.

1.2   RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam tugas mandiri ini adalah :
1.      Bagaimanakah pengertian teori Biaya Produksi menurut para ahli ?
2.      Beberapa konsep biaya jangka pendek ?
3.      Berbagai bentuk kurva jangka pendek ?
4.      Bentuk – bentuk Biaya Total ?

1.3   TUJUAN PENULISIAN
1.      Agar mengetahui definisi biaya produksi dari para ahli.
2.      Agar mengetahui konsep biaya jangka pendek.
3.      Agar mengetahui bentuk – bentuk kurva jangka pendek.
4.      Agar mengatahui definisi bentuk – bentuk biaya total.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1   PENGERTIAN TEORI BIAYA PRODUKSI
     Ada beberapa pengertian biaya produksi menurut para ahli yaitu :
Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung  dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual (Abdul Halim, 1998) .
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung, biaya langsung , dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993)
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi,1995)
Biaya produksi adalah biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk (Garrison, Ray H., Eric W.  Noreen, Peter C. Brewer, 2008)
Dari beberapa pendapat para ahli intinya tetap sama yaitu :
 Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.  Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1.      Biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan .
2.      Biaya tersembunyi
Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain adalah Pembayaran untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya.
3.      Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit output yang dihasilkan. yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja yang langsung menganai produksi.
4.      Biaya Kesempatan(oppotunity cost) dan Biaya Historis
Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik. Misalnya dalam pembuatan secara alternatif  yaitu kayu. Kayu dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan         barang lain dengan kayu tersebut.
5.      Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan.
Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan waktu membeli faktor produksi.
6.      Biaya Incremental
Adalah biaya yabng timbul sebagai akibat keputusan yang telah dibuat.
7.      Biaya Relevan
Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat dilakukan.

2.2   FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu diperlukan.
Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan tersebut. (Sadono Sukirno 2008:208). Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya produksi adalah taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.[1]
Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan (kompetitif maupun nonkompetitif) memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka. Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya. Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas, mempersempit, atau keluar dari industry.
Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable merupakan penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable.

  2.2.1 Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek
Tabel 10.1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam table 10.1 tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya, sedangkan factor produksi yang lain jumlahnya tetap.Sehingga keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
Jumlah pekerja
Jumlah produksi
Biaya tetap total
Biaya berubah total
Biaya total
Biaya marjinal
Biaya tetap rata-rata
Biaya berubah rata-rata
Biaya total rata-rata
0
0
50
0
50
-
-
-
-
1
2
50
50
100
25
25
25
50
2
6
50
100
150
12.5
12.5
16.7
25
3
12
50
150
200
8.3
8.3
12.5
16.5
4
20
50
200
250
6.25
6.25
10
12.5
5
27
50
250
300
7.1
7.1
9.3
11.1
6
33
50
300
350
8.3
8.3
9.1
10.6
7
38
50
350
400
10.0
10.0
9.2
10.5
8
42
50
400
450
12.5
12.5
9.5
10.7
9
45
50
450
500
16.7
16.7
10
11.1
10
47
50
500
550
25
25
10.6
11.7
11
48
50
550
600
50
50
11.5
12.5
Tabel 10.Biaya Produksi dalam Jangka Pendek (dalam ribuan rupiah)
a.       Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
b.      Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3), adalah Rp 50.000
c.       Biaya Berubah Total (TVC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC
VC = TC – FC
Dalam table 10.1, dimisalkan setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapatan sebesar Rp 50.000. Berdasarkan pemisalan ini, biaya berubah total ditunjukkan dalam kolom (4).
d.      Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC = TFC / Q
e.       Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
AVC = TVC / Q
f.       Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC

g.      Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn = TCn – TC n-1  atau MCn = ∆TC / ∆Q
Perhatikan Tabel 10.1. Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah dari 2 menjadi 3. Dapat dilihat bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi bertambah 6 unit) dan biaya [2]produksi bertambah sebanyak Rp 50.000, yaitu dari sebanyak Rp 150.000 menjadi Rp 200.000. Dengan demikian biaya marjinal adalah Rp 50.000 / 6 unit = Rp 8333

Ø  BENTUK KURVA JANGKA PENDEK
1.      KURVA BIAYA TOTAL
Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva biaya total rata-rata, yaitu:
·         Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total
·         Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah total
·         Kurva TC yang menggambarkan biaya total
Pada permulaannya apabila jumlah factor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat bagian bc).





BAB III
PENUTUP

 3.1 KESIMPULAN
Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang / produksi. Dalam Teori ini, dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka panjang. 
Biaya tetap ialah Biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil Produksi, artinya biaya tetap dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil produksi mengalami penurunan, Sedangkan Biaya Variabel ialah Biaya yang besarnya berubah-ubah mengikuti tingkat produksi, artinya biaya ini akan semakin banyak dikeluarkan apabila produksi yang dihasilkan semakin meningkat. 
 Pada Teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat Variabel(berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap ( tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya tetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini dikarenakan Faktor – factor tertentu yang harus menambah biaya tersebut. Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.

 3.2 SARAN
Agar dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat, perusahaan harus mengadakan pengelompokkan atau pengkhlasifikasian biaya, agar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat di bebankan dengan tepat sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual produknya secara wajar, dalam arti tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain sehingga produk yang di hasilkan perusahaan dapat bersaing dipasar.



DAFTAR PUSAKA

Karl E. Case, Ray C. Fair. Prinsip-Prinsip Ekonomi(Case and Fair). 2006. Jakarta. Erlangga

Munif,Achmad. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.

Pramutoko,Bayu. Pengantar Ilmu Ekonomi 1. 2012. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.

Pramutoko,Bayu. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.

Sukirno,Sadono. Mikro Ekonomi. 1994. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada





[1]  Bilas, Richard A, Microeconomics Theory, McGraw Hill, Second Editin 1967.
[2] Boediono dan Dr. Peter Mc Grawley, Bunga Rampai Ekonomi Mikro, Yayasan Pembina Fakultas Ekonomi, UGM, 1976.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

KITAB KLASIK ISLAM - Online Library

Come Join Us !

WOW!

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
.

Islamic Quotes of the Day

Emotional Quran Recitations

al-Hadits Rasulullah Muhammad

Motivasi al-Quran

- Copyright © Lampung Vocations -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -